ENERGI TERBARUKAN
SIDENRENG-RAPPANG. Satu babak baru
energi terbarukan telah dipancangkan. Senin 2 Juli ini, Presiden Jokowi
meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) berkapasitas 75 MW di
Sidenreng-Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi
menyatakan komitmennya untuk mendirikan lebih banyak lagi pembangkit listrik
tenaga bayu atau angin, air, surya, panas bumi, dan seterusnya yang tergolong
energi baru dan terbarukan. “Ini menunjukkan bahwa sumber energi kita yang
potensial bukan hanya batubara, tapi bermacam-macam sumber energi yang bisa
kita kembangkan,” ucap Jokowi.
Selain Sidrap, pemerintah targetkan
tiga PLTB beroperasi tahun ini Proyek PLTB Sidrap memakai TKDN 40%
dan pekerjakan 500 pekerja Jokowi menampakkan kegembiraannya
dengan telah beroperasinya pembangkit listrik tenaga angin yang merupakan
bagian dari proyek listrik 35.000 MW —yang selesai digarap dalam masa jabatannya.
“Kalau melihat kincir-kincir ini kita seperti berada di mana...? Di Belanda
yang banyak kincir-kincir anginnya, seperti di negara-negara Eropa,” ungkapnya.
Bahkan Presiden Jokowi menargetkan,
pada 2025, energi baru dan terbarukan ini mencapai 25% dari total kapasitas
listrik Indonesia. “Saat ini energi baru dan terbarukan masih 2.000 MW, belum
sampai 10% dari kapasitas listrik yang ada,” ujar Jokowi.
Pengembang PLTB Sidrap I, PT Binatek
Energi Terbarukan yang berpartner dengan UPC Renewable Asia asal Amerika
Serikat, menanamkan modal sebesar US$ 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun.
Dalam tempo 2,5 tahun sejak penandatanganan kontrak, kini PLTB Sidrap I yang
berwujud 30 kincir angin raksasa setinggi total 120 meter ini telah beroperasi
secara komersial dengan harga jual 10 sen-11 sen dollar AS.
Menurut Presiden Jokowi, harga
listrik energi terbarukan tersebut masih terhitung mahal. “Harus bisa lebih
rendah lagi,” katanya. Namun ia yakin ke depannya, dengan semakin banyaknya
investasi yang masuk, maka kompetisi akan semakin meningkat, sehingga harganya
bisa turun. “Tidak usah dikasih
insentif, karena banyak yang ngantre mau berinvestasi pembangkit,” ucapnya.
Erwin Jahja, Presiden Direktur PT
BInatek Energj Terbarukan, juga yakin untuk proyek-proyek selanjutnya harga
listriknya bisa lebih murah. Apalagi bila infrastrukturnya sudah siap. “Kami
saat ini mengembangkan PLTB Sidrap II dengan kapasitas 50 MW,” ujar Erwin.
Selain di Sidrap, Binatek juga
sedang menggarap PLTB Jeneponto di Sulsel, PLTB Tanah Laut di Kalsel, dan PLTB
Ciletuh-Sukabumi di Jawa Barat. Direktur Utama PLN Sofyan Basir pun yakin harga
energi baru dan terbarukan tidak harus lebih mahal dari energi konvensional.
Buktinya ia bisa menekan harga listrik PLTB Sidrap I menjadi di bawah 11 sen dollar
AS. Bahkan harga listrik PLTB Sidrap II nanti bisa ditekan menjadi 6,8 sen
dollar AS.
Comments