Berkenalan dengan Toko Roti Artisan
Gelombang
artisan kini mulai menampakan diri di Ibu Kota. Bukan hanya produk fashion,
tapi juga merambah kuliner, salah satunya roti. Roti artisan atau artisan
bakery, begitu nama yang diperkenalkan. Berbeda dengan roti masal hasil dari
produksi pabrik, roti artisan mengedepankan unsur “buatan tangan” atau roti
buatan sendiri, yang bahkan raginya pun diolah sendiri.
Meski belum
banyak, di kota-kota besar di Indonesia sudah mulai muncul toko-toko roti
artisan baik secara on-line ataupun off-line yang “berani” mengadu cita rasa
dengan selera masyarakat pada umumnya terhadap roti, yakni roti lembut dan
manis. Roti artisan tidak melulu soal tekstur roti yang lembut dan rasa yang
manis, tapi ada juga yang berbahan organik berserat tinggi sehingga tekturnya
kadang terasa kasar, meski ketika “disobek” bodi rotinya terasa lembut.
Bagi
kebanyakan orang di Indonesia, mungkin belum begitu familier dengan roti jenis
ini. Oleh karena bukan panganan utama, tak banyak orang yang secara khusus
membuat roti sendiri. Padahal, dengan tanpa bahan tambahan seperti pengawet,
roti artisan akan lebih menyehatkan, khususnya bagi orang-orang dengan alergi
tertentu. Jika penasaran dengan roti artisan, dua tempat ini dapat dikunjungi.
Kebun Roti
Berlokasi di
Jalan Bougenville No 1, Selokan Mataram, Yogyakarta, Kebun Roti milik Siane
Caroline menjadi kedai roti favorit baru di kalangan masyarakat Yogyakarta dan
sekitarnya. Didorong rasa penasaran dan sulitnya menemukan roti tanpa lemak
telur, Siane mencari referensi bahan untuk membuat roti sendiri. Dari situlah
Siane mendapati bahan bernama sourdough sekitar lima tahun lalu.
Sourdough
adalah ragi liar yang dibuat dari hasil fermentasi tepung dan air. Konon, ragi
yang jarang ditemukan di masyarakat ini sudah digunakan pada zaman mesir kuno.
Membuat roti dari sourdough memang tak mudah. Akan tetapi, karena hobi, Siane
terus belajar secara autodidak untuk membuatnya dan akhirnya berhasil membuat
roti khas Kebun Roti.
Sebagai
penambah nutrisi sehat pada produknya, Siane biasa menambahkan buah bit merah,
sayuran, atau buah-buahan sebagai rasa dan pewarna alami. Ide mencampur
sourdough dengan bahan-bahan alami itu didapat dari sang suami yang menekuni
profesi pertanian. Hasilnya, selain sehat dan bernutrisi, roti sourdough sangat
variatif. Baik dari segi bentuk maupun rasa.
Meskipun
adonan utama roti ini tidak memiliki cita rasa manis, toko roti ini mampu
menyuguhkan berbagai bentuk roti yang unik dengan varian rasa, seperti lemon,
green tea, goji berry, gojicha roll, dan rasa lainnya. Untuk mencicipinya, Anda
hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp 10.000–Rp 15.000 per buah. Harga yang
cukup terjangkau untuk roti nikmat dan tentunya menyehatkan.
Mengutip
Foody.id, Talita Setyadi, pastry chef lulusan Le Cordon Bleu, Paris, membuka
Beau sebagai gerai pertamanya di Plaza Indonesia pada Maret 2015. Talita memang
concern dengan trend pastry dan cakes di Indonesia. Ia ingin menghadirkan toko
roti dan kue dengan varian menu yang beragam sehingga selera orang yang berbeda-beda
dapat tetap terpenuhi.
Kini, Beau
juga hadir di Grand Indonesia dan Jalan Cikajang, Jakarta. Nikmati roti
andalan, yaitu, Bombos, roti zest rasa lemon dengan taburan gula di
permukaannya. Lalu, ada Vanilla Bean, Bali-Brest Eclair, serta bebagai roti croissant
yang renyah yang dipadupadankan dengan rangkaian varian rasa selai homemade
dari Beau.
Toko ini
selalu menyajikan aneka menu yang freshly made setiap hari. Beau juga selalu
menggunakan bahan dengan kualitas terbaik, locally sourced, dan tidak menggunakan
pemanis, pewarna, maupun perisa buatan. Seluruh bahan alami yang digunakan
berasal dari buah-buahan hingga sayur-sayuran. [*/ACH]



Comments