Hamburg... ”Guten Tag”!

Berada di Hamburg karena bekerja memang tak senyaman liburan. Namun, sebelum pulang ke Indonesia, kota di Jerman ini, dalam waktu singkat, bisa memberi kesan mendalam. Tentang banyak hal, terutama kenyamanan.

#PemandanganSungai Elbe dan Miniatur Wunderland menjadi daya tarik wisata di Hamburg.

HAMBURG, kota yang ramah bagi para pendatang. Anda wisatawan ataupun imigran, tetap diterima dengan tangan terbuka. Buktinya, banyak orang Indonesia yang betah belajar dan tinggal di sini. Suasana kotanya, memang jauh berbeda dengan perkotaan di Indonesia, seperti Jakarta. Jalan-jalannya lebar, bersih, dan tertib. Trotoarnya pun lebar. Jalur pedestrian nyaman dan juga berbagi dengan pesepeda. Jika ada waktu lebih, siapa pun yang singgah untuk bekerja sekali pun dapat berjalan kaki sekitar hotel, termasuk menumpang kereta api bawah tanah. Kereta api menyinggahi hampir seluruh kota. Tak perlu pusing pula soal kemana harus memilih rutenya karena peta-peta tersedia di dinding stasiun. Sekali jalan untuk satu tujuan, kita membayar tiket melalui alat otomatis sekitar 3 euro per orang atau sekitar Rp 48.000. Nah, tiket terusan selama sehari pun tersedia seharga 6 euro per orang atau Rp 96.000. Mahal? Ya, lumayan karena saat berkunjung ke Hamburg, 1 euro tengah berada di harga Rp 16.000. Informasi mengenai lokasi wisata dapat lengkap ditanyakan di hotel tempat menginap. Peta lokasi, termasuk petunjuk pilihan alat transportasinya lengkap dengan lokasi stasiun kereta, terminal bus wisata hingga sepeda kayuh. Pelancong dapat menyalurkan hobi bersepeda di Hamburg karena sepeda bagian dari kehidupan masyarakat kota ini. Perhatikan jika melalui ruas jalan, terdapat beberapa spot sepeda yang bisa disewa dengan memasukkan koin-koin euro di gembok sepedanya.

Miniatur Wunderland


Beberapa tempat yang perlu disinggahi di antaranya Miniatur Wunderland. Ini merupakan tempat terbesar sedunia yang menampilkan miniatur kehidupan mulai dari pegunungan lengkap dengan kereta gantungnya, bandar udara yang lengkap dengan pesawat-pesawatnya, stadion sepak bola yang lengkap dengan penontonnya, pertambangan yang lengkap dengan truk lalu-lalang membawa muatan. Orang, mobil, bangunan, pohon, gunung semuanya mini. Muller, salah satu warga Indonesia yang tinggal lama di Hamburg, mengatakan, pemesanan tiket masuk Miniatur Wuderland bisa melalui online. Alasannya, antrean panjang menanti masuk ke ruang pameran. ”Antrean masuknya bisa 1 jam lebih. Jadi, kalau mau memesan lewat online, kita masih memiliki kesempatan untuk mampir dulu ke tempat lain. Ya, karena bakal tahu berapa lama mengantre,” katanya sambil tersenyum. Ia benar. Masuk area pameran miniatur ini antre jika datang lebih dari pukul 10.00 waktu setempat. Tiket masuknya seharga 13 euro per orang atau sekitar Rp 208.000. Saat itu, tiket yang terbeli tertera angka 308. Angka itu menandai antrean masuk dan itu menunggu tertera di layar monitor yang tersedia di ruang tunggu. Oh, tetapi tak perlu khawatir bosan menunggu. Pihak pengelola Miniatur Wunderland menyiapkan minuman gratis, baik panas maupun dingin. Kantin yang menjual makanan dan minuman lainnya pun siap melayani. Meja-meja yang tersedia pun dilengkapi permainan-permainan seru serta majalah. Jadi, jika membawa serta anak-anak, jangan khawatir mereka rewel karena kebosanan. Miniatur yang terpajang ini dibagi menjadi lima bagian, yaitu Jerman Selatan, Hamburg dan pantainya, Amerika, negara-negara Skandinavia dan Swiss. Miniatur berdiri di atas lantai seluas 4.000 meter persegi. Mainannya sendiri memiliki luas 1.500 meter persegi. Bisa dibayangkan betapa luasnya miniatur ini. Wajar jika tempat ini dinobatkan sebagai miniatur terbesar di diunia. Selain mengunjungi Miniatur Wunderland yang pasti seru, gedung teater yang harus disinggahi juga bernama Elbphilharmonie. Gedung teater termegah yang berlokasi di Sungai Elbe, di Hafen City. Gedung ini memiliki beberapa ruangan pertunjukan teater, hotel, plaza, toko suvenir dengan beberapa lantai. Dan, tak perlu membayar tiket jika ingin berkeliling. Berada di lantai teratas, wisatawan dapat jelas menikmati pemandangan sekeliling sungai. Lalu-lalang kapal pesiar, kapal barang, kapal wisata, kapal nelayan terlihat jelas. Pemandangan yang luar biasa dan sayang untuk dilewatkan tanpa berfoto dengan latar Sungai Elbe dari atas. Ini menjadi ikon Hamburg. Tak jauh dari lokasi Elbphilharmonie, perjalanan dapat berlanjut ke Pelabuhan Hamburg, gedung-gedung ala Eropa menghiasi sepanjang jalan. Berjalan kaki bakal tak terasa lelah karena terbayar dengan pemandangan yang indah. Gedung balai kota, gereja, hampir seluruhnya berarsitektur unik khas Eropa. Kalau sempat keliling ke Blankenese, desa nelayan yang berubah menjadi tempat wisata di Hamburg. Lokasinya indah di tepi utara Sungai Elbe. Bangunan rumahnya unik bercat warna-warni, taman yang indah. Hanya saja jalan-jalannya sempit hanya cukup satu mobil. Dulu memang ini desa nelayan, sekarang banyak orang kaya tinggal di situ karena memang pemandangan sungai dan sesekali lalu-lalang kapal menjadi lebih cantik. Ute, teman Muller, yang juga warga Indonesia tinggal di Hamburg, bercerita jika sempat singgah di hari Minggu pagi sekitar pukul 04.00 waktu setempat terdapat pasar lelang ikan. Ini merupakan pasar terbesar lelang yang tak hanya melulu soal ikan, tetapi banyak hal dilelang. Pasar tradisional terbesar yang hanya buka di hari Minggu dan tutup pada pukul 10.00. ”Seru lagi, ya, kalau punya hobi belanja merek-merek terkenal dan mahal itu di bulan Agustus-September. Kenapa? Karena semua toko bermerek mendiskon barangnya hingga 70 persen. Bahkan ada yang 90 persen. Terutama untuk produk pakaian. Wow, belanja seru .... ” kata Ute bersemangat. Diskon ini digelar setiap tahun. Pemilik produk memang sengaja mendiskon besar-besaran di Hamburg karena bakalan mengganti seluruh produknya dengan model terbaru mulai Oktober. Nah, pastikan tak ketinggalan menjadwalkan liburan ke Hamburg bersama keluarga. Mungkin Agustus merupakan liburan pas karena lengkap dengan cuaca yang tak terlalu dingin, cuaca yang mendukung untuk berjalan kaki, bersepeda berkeliling kota serta naik kapal wisata. Tentunya lagi bertepatan dengan bulan diskon besar-besaran produk pakaian bermerek. So, sepanjang siang pasti menyenangkan... Guten tag (selamat siang)... Hamburg![Kompas, Minggu, 15 October 2017 | OLEH AYU SULISTYOWATI]

Comments

Popular Posts