PESONA BUKIT KASIH di Minahasa
BUKIT Kasih
terletak di Desa Kanongan, Kecamatan kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi
Utara. Berada di sektiar 55 km sebelah selatan Kota Manado. Sesuai namanya Buit
Kasih menjadi symbol toleransi dan kerukunan beragama di wilayah ini pada
khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Bukan sekadar bukit, untuk mencapai
puncaknya, pengunjung harus melewati lebih ari 2.000 anak tangga. Ketika sampai
di puncak utama, pengunjung dapat melihat berdirinya lima rumah ibadah bagi
lima agam di Nusantara ini. Rumah ibadah ini bukan sekadar penghias, pengunjung
pun dapat beribadah di rumah ibadah tersebut sesuai dengan agama yang dianut.
Bukan hanya itu, di sisi lainnya,
pengunjung dapat melihat ikon dari Bukit Kasih, yaitu tugu kasih. Tugu ini
memiliki tinggi 20 m, yang di atasnya ditaruh patung berbentuk bumi yagn
dilingkari seekor merpati putih. Arti dari lambang tersebut, yakni kasih yang
menyelimuti seisi bumi. Damai sekali melihatnya.
Selain itu, pada puncak pertam di
bukit ini terdapat salib putih setinggi 53 m yang bisa dilihat bahkan dari
pantai Boulevard di Manado. Selain itu, tempat ini diyakini sebagai tempat
asalnay asal suku nenek moyang Minahasa. Toar dan Lumimuut. Wajah mereka diukir
di lereng buit di bawah puncak kedua. Wajah tersebut diukir dengan maksud agar
masayarakat Minahasa tidak lupa akan nenek moyang mereka.
Pengalaman tak terlupakan
Uniknya, untuk mencapai puncak yang
terdapat lima rumah agama itu, buka nhanya harus melewati 2000 anak tangga,
pengunjung juga “ditemani” dengna bau belerang yang begitu kuat. Di area Bukit
Kasih terdapat sumber mata air panas mengandung belerang. Saat angin kencang
bau belerang menyeruak hingga ke puncak. Begitu juga dengan uap dari mata air
panas bak kabut memenuhi udara di sekitar kawasan itu. Sebagai nmata air panas
dialirkan ke bawah dan ditampung ke kolam yang disediakan bagi pengunjung yang
ingin menghangatkan tubuh atau sekadar membasuh kaki.
Perjalanan mencapai puncak bukit
ksaih menjadi tantangan tersendiri yang mendebarkan karena ditutuhkan kesabara
ndan kehati-hatian, namun sekaligus indah. Perlu tenaga ekstra untuk bisa “melahap”
2.000 lebih anak tangga menuju puncak bukit. Beruntung, ada beberapa tempat beristirahat
di sepanjang jalan menuju puncak. Pemandangna indah juga bisa menjadi obat
lelah saat mendaki ribuan anak tangga itu.
Dari kejauhan, tampak terliaht
megahnya Gunung Lokon dan penampakan puncak Gunung Klabat dan Manado Tua. Juga,
kawasan pemukiman warga terdekat dan pancaran pegunungan yang berada di wilayah
Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon.
“Tempat ini menjadi alternative wsiata
selain di perkotaan. Letaknya yagn terpencil cocok untuk rekreasi bersama
keluarga. Hanya saja, pengelola harus lebih memperhatikan keselamatan
pengunjung. Sebab, jalannya ta ksemua dalam kondisi bagus. Terapat beberapa
titik yang hilang,” terang pemandu wisata Aldi (40).
Meski melelahkan untuk mencapai
puncaknya. Pengunjung diharapkan tak patah semangat di tengah jalan. Waktu tempuh
yang dibutuhkan paling cepat 3 jam untuk naik dan kembali turun dari bukit ini.
Seteal hlelah naik ke punc aknya, ketika pengunjung turun, dapat menggunaka
njasa pijat yang tersebar di area ini. Jasa pijat ini terasa pas untuk
menghilangkan lelah setelah melewati 2.000 anak tangga. Pijat dan meredam kaki
di air hangat dapat menjadi penutup aktivitas yang menyenangkan setelah puas”berkenalan”
dengan bukit kasih. Sungguh menajdi pengalman yang tak kan terlupakan.[Sumber:Kompas,
Sabtu, 25 November 2017|oleh:ACH]
Comments