Tiga Jam di Batugade
Batugade
merupakan pos lintas batas Timor Leste yang berbatasan langsung dengan Motaain
di wilayah Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Sebagaimana wilayah perbatasan
Indonesia-Timor Leste yang lain, di sini juga terdapat pasar perbatasan di
setiap wilayah negara, yaitu Pasar Motaain dan Pasar Batugade. Pasar Batugade
dapat ditempuh sekitar 5 menit naik ojek motor dari pos perbatasan. Menyusuri
jalan beraspal yang nyaris menjadi tanah dan berdebu serta hawa panas pesisir
utara Pulau Timor pada awal Agustus lalu menjadi penanda memasuki Batugade yang
berada di Distrik Bobonaro. Dari perbatasan ini, jika akan ke ibu kota Timor
Leste di Dili masih harus menempuh 4 jam perjalanan naik mobil. Hari Kamis
merupakan hari pasar buka. Hanya ada satu bangunan beratap genteng yang menjadi
los pasar tempat pedagang berjualan, terutama sayuran dan kebutuhan hidup
sehari-hari. Beberapa pedagang lain menggelar dagangan beralas terpal di tempat
terbuka. Sementara yang lain memanfaatkan tajuk sebuah pohon besar sejenis
beringin untuk berdagang. Hampir sebagian besar komoditas yang dijual dipasok
dari Atambua, Indonesia. Selain aktivitas jual beli, yang membuat ramai pasar
adalah tradisi sabung ayam yang digemari laki-laki di Batugade. Sabung ayam
yang terkadang disertai judi sejatinya dilarang, tetapi pada hari pasar
tersebut mereka bebas menggelarnya dari pagi hingga siang hari karena sudah
dianggap tradisi. Pasar Batugade didirikan untuk menyediakan barang kebutuhan
sehari-hari bagi warga perbatasan. Di pasar ini pulalah terkadang keluarga yang
sudah terpisah oleh negara bertemu untuk melepas rindu. Teks dan foto:
Kompas/Iwan Setiyawan [Sumber:Kompas, Minggu19 November 2017|Oleh:Iwan
Setiyawan]
Comments